Analisis - Analisis Dugaan Penyebab Pesawat Lion Air Jatuh di Karawang

Rabu, 31 Oktober 2018 06:41Reporter : Fellyanda Suci Agiesta

Merdeka.com - Pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang mengalami kecelakaan di perairan Karawang, Senin (29/10) pagi. Penyebab jatuhnya pesawat sampai saat ini belum diketahui. Pesawat yang membawa 189 orang sempat minta kembali ke bandara sebelum akhirnya hilang dari radar.
Beberapa analisis dilakukan oleh pengamat terkait dengan dugaan kecelakaan Lion Air JT610. Namun, sekali lagi ini hanya analisis dugaan, penyebab kecelakaan sebenarnya masih menunggu penyelidikan resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT):



1. Dugaannya, kemungkinan ada masalah di mesin
Seorang pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo menganalisis terkait kecelakaan Lion Air JT610. Menurutnya, pesawat jatuh diduga karena mengalami masalah sistem dan mesin. "Pertama karena sistem yang bermasalah, meski belum diketahui masalahnya apa, dan satu lagi mungkin teknis, yang berkaitan dengan mesin, kata Dudi.
Analisisnya diperkuat dengan adanya permintaan sang pilot agar pesawat kembali ke tempat penerbangan awal atau return to base. Namun saat menara ATC menanyakan lebih lanjut tentang permintaan itu, pesawat hilang kontak.

Dudi mengaku sulit mengetahui penyebab kecelakaan pesawat saat ini. "Namun, dua hal ini (kesalahan sistem dan teknis) lah yang menjadi fokus saya," katanya.
2. Perlu membuka log book
Menurut Pengamat Penerbangan Alvin Lie, ada beberapa hal yang perlu dicermati dari kasus jatuhnya Pesawat Lion Air. Untuk memastikan penyebab kejadian tersebut perlu melihat sejarah penerbangan dan memastikan kesehatan pesawat.

"Dari kasus ini yang dicermati pertama saya rasa kita perlu membuka log book (catatan riwayat pesawat). Pesawat ini terakhir kali terbang hari ini kapan? Apakah ada keluhan dari pilot yang menerbangkan pesawat tersebut dalam penerbangan sebelumnya, apakah ada masalah yang sebelumnya berulang kali dilaporkan. Dari sana akan kelihatan kondisi kesehatan pesawat itu," kata Alvin.

Selanjutnya yakni mencari informasi dari Airnav Indonesia apakah pesawat Lion Air penerbangan JT 610 sempat mengumumkan kondisi darurat atau tidak. Sebab apabila itu dilakukan, berarti pilot sudah merasakan ada kondisi yang tidak beres terhadap pesawat yang dibawanya. "Kalau tidak berarti kecelakaan terjadi secara mendadak bahkan tidak sempat mengumumkan kondisi darurat," ujar dia.

Dan terakhir adalah cuaca. Menurut Alvin, perlu juga mencermati data dari BMKG mengenai kondisi cuaca.
3. Butuh lebih banyak informasi
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan pesawat baru atau lama sama-sama memiliki risiko kecelakaan. Sama halnya Dudi Sudibyo, Gerry juga menduga ada kemungkinan karena masalah teknis.

"Kemungkinan besar masalah teknis sebagai penyebabnya tetapi sekarang masih terlalu dini. Kita baru dapat benar-benar tahu ketika mendapatkan lebih banyak informasi," kata Soejatman.

0 komentar:

Copyright © 2013 Sulhansubs