Polda Banten Imbau Masyarakat Tak Termakan Isu Hoaks Penculikan Anak
Jumat, 2 November 2018 03:32Reporter : Edo Dwi
Merdeka.com - Kabar hoaks soal penculikan anak meresahkan masyarakat di beberapa daerah dalam dua pekan terakhir. Bahkan akibat isu ini, seorang lelaki paruh baya di Pandeglang, Banten dihakimi massa karena dituduh sebagai pelaku penculikan.
Merdeka.com - Kabar hoaks soal penculikan anak meresahkan masyarakat di beberapa daerah dalam dua pekan terakhir. Bahkan akibat isu ini, seorang lelaki paruh baya di Pandeglang, Banten dihakimi massa karena dituduh sebagai pelaku penculikan.
Atas kejadian itu, polisi mengimbau masyarakat tidak termakan isu hoaks dan main hakim sendiri. Kabid Humas Polda Banten AKBP Whisnu Caraka memastikan tidak ada laporan kasus penculikan di kawasan hukum Polda Banten.
"Kita sudah kordinasi di jajaran Polda Banten, tidak ada laporan terkait penculikan anak. Kemudian diimbau juga kepada masyarakat agar tidak percaya terhadap isu hoaks tersebut. Apalagi sampai main hakim sendiri," ujarnya kepada sejumlah wartawan, Kamis (1/11).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi main hakim sendiri terhadap pria paruh baya bernama Rujai (45) berawal ketika dirinya mondar mandir di depan halaman salah satu bank hari ini.
Karena gerak geriknya mencurigakan, petugas keamanan bank mengamankan dan langsung melapor pihak kepolisian.
Pria yang diketahui warga Kampung Pasir Angin, Desa Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang mengalami luka di bagian wajah dan darah terlihat mengering di bagian pipi.
Polisi menyelidiki pelaku pemukulan terhadap Rujai. Saat polisi menghubungi pihak keluarga, Rujai ternyata mengalami depresi dan sakit epilepsi.
"Sebenarnya ini bukan pelaku penculikan, ini orang kurang sehat menurut keluarga. Hasil kesepakatan bersama nantinya korban akan diserahkan kepada keluarganya, menurut keterangan keluarganya korban mengidap penyakit ayan (epilepsi). Jadi kadang sadar kadang tidak," kata Kasi Humas Polsek Pandeglang Ipda Dirman Afrian. [ray]
0 komentar: